LED (Light Emitting Diode)
merupakan salah satu Jenis Diode yang dapat memancarkan cahaya. LED banyak
digunakan sebagai indicator, display, dan sekarang banyak LED yang digunakan
sebagai lampu penerangan. Kelebihan yang dimiliki LED dibandingkan dengan lampu
pijar yaitu konsumsi daya yang sangat kecil. Selain itu juga ketahanan yang
dimiliki LED sangat luar biasa. LED mempunyai umur pakai yang sangat panjang bila
dibandingkan dengan lampu pijar.
Simbol LED dengan
penampakan samping dan atas diperlihatkan pada gambar di bawah.
LED Dengan Forward Bias
Rangkaian forward adalah
rangkaian LED dimana kaki anoda LED terhubung dengan positif sumber tegangan dan
kaki katoda terhubung dengan negatif sumber tegangan. Rangkaian forward LED
diperlihatkan pada gambar di bawah.
LED merupakan salah satu jenis diode yang menggunakan penggabungan antara bahan
semikonduktor tipe P dan tipe N. Di
antara sambungan bahan semikonduktor tipe P dan tipe N tersebut terdapat
Depletion Area (Daerah Pemisahan) yang berisi hole. Sedangkan pada
semikonduktor tipe P (Anoda) terdapat ion bermuatan positif dan juga hole.
Semikonduktor tipe N (Katoda) terdapat ion bermuatan negatif dan juga hole yang
diilustrasikan pada gambar di bawah yang merupakan dioda yang belum dirangkai.
Hole difungsikan sebagai jalan muatan listrik untuk berpindah tempat.
Prinsip dasar kerja LED menggunakan hukum fisika coloumb “Muatan
Sejenis (bertanda sama) akan saling tolak-menolak, sedangkan muatan berbeda
jenis akan saling tarik menarik”. Dari hukum coloumb tersebut akan
diaplikasikan untuk menjelaskan kerja LED.
Pada keadaan dioda
dirangkai dengan bias maju (forward), maka bagian Anoda akan terhubung dengan
kutub positif tegangan dan bagian Katoda akan terhubung dengan kutub negatif
tegangan. Muatan positif pada bagian Anoda akan tolak menolak dengan muatan
positif dari sumber tegangan, begitu pula pada bagian Katoda yang berisi muatan
negatif akan terjadi tolak menolak dengan kutub negatif sumber tegangan. Dari
gambar di bawah diilustrasikan muatan positif pada Anoda akan terdorong ke
kanan dan muatan negatif pada Katoda akan terdorong ke kiri.
Oleh karena itu, area pemisahan (depletion) akan menyempit sehingga
memungkinkan terjadinya loncatan mutan listrik. Loncatan muatan listrik
tersebut akan memancarkan cahaya yang akan diteruskan ke luar dari LED. Oleh karena
itu, sebuah LED dibuat dengan bahan yang transparan yang dapat meneruskan
cahaya yang dihasilkan oleh loncatan muatan listrik tersebut sehingga akan
terlihat menyala.
LED Dengan Forward Bias
Untuk rangkaian reverse
kebalikannya yaitu kaki anoda LED terhubung dengan negatif sumber tegangan dan
kaki katoda terhubung dengan positif sumber tegangan. Rangkaian reverse LED
diperlihatkan pada gambar di bawah.
Pada keadaan LED dirangkai dengan bias mundur (reverse), maka bagian Anoda
akan terhubung dengan kutub negatif tegangan sumber dan bagian Katoda akan
terhubung dengan kutub positif tegangan sumber. Muatan positif pada bagian
Anoda akan tarik menarik dengan muatan negatif dari sumber tegangan, begitu
pula pada bagian Katoda yang berisi muatan negatif akan terjadi tarik menarik
dengan kutub positif sumber tegangan.
Dari gambar di bawah
diilustrasikan muatan positif pada Anoda akan tertarik ke kiri dan muatan
negatif pada Katoda akan tertarik ke kanan. Oleh karena itu, area pemisahan
(depletion) akan melebar sehingga tidak memungkinkan terjadinya loncatan mutan
listrik. Pada keadaan bias mundur (reverse) ini tidak akan terjadi aliran
listrik.
Dengan demikian, tidak ada
loncatan muatan listrik yang terjadi di antara bagian anoda dan katoda. Oleh karena
itu LED tidak akan memancarkan cahaya dan akan Nampak tidak menyala.
Demikian penjelasan
prinsip kerja LED berdasarkan Hukum Coloumb “Muatan Sejenis (bertanda sama)
akan saling tolak-menolak, sedangkan muatan berbeda jenis akan saling tarik
menarik”. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tulis komentar dengan bijak tanpa unsur SARA, Politik, dan Pornografi.