Fungsi dan Cara Menggunakan Tang Ampere
Tang Ampere juga disebut dengan Clamp tester, Hook-on ampmeter, Clamp-on ampere-volt-ohmmeter,
Snap-on volt-ampere-ohmmeter.
Untuk
memeriksa bagian
listrik dari unit AC ataupun lemari
es, kita harus memakai ampere-tang yang ada volt dan ohmmeternya. Tiap kali
kita hendak memeriksa kerusakan lemari es, dari 10 kali pemeriksaan 9 kali
adalah kerusakan dari bagian listrik yang harus diperiksa dengan ampere-tang.
Ampere-tang pada saat ini harganya tidak begitu mahal lagi apabila dibandingkan
dengan harga alat-alat yang lain.
Ampere-tang dengan volt dan ohmmeter untuk mengukur arus bolak-balik (AC) mempunyai skala sebagai berikut:
AC
Ampere : 0 – 6/15/40/100/300 ampere
AC
Volt : 0 – 150/300/600 volt
Hambatan : 0 – 2000 ohm
Mengukur ampere
Putarlah
skala amperemeter pada skala yang tinggi untuk menjaga agar ampere yang diukur
tidak melebihi skala maksimum dari amperemeter. Motor listrik pada waktu start,
amperenya naik sampai 5 atau 6 kali lebih besar daripada ampere waktu jalan
normal (FLA). Buka mulut ampere tang dan masukkan salah satu kabel saja, lalu
mulut ampere-tang ditutup kembali.
Jika jarum penunjuk hanya sedikit bergerak atau menunjuk angka yang sukar dibaca, maka putarlah tombol pada skala yang lebih kecil, sampai jarum penunjuk dari ampere menunjuk pada bagian tengah dari skala. Pada kedudukan yang demikian nilai yang ditunjukkan oleh ampere tang adalah yang paling tepat. Untuk penggunaan clamp tester tipe digital sangat mudah. Angka akan langsung dapat dilihat pada penampil.
Kabel
yang diukur dapat yang ada isolasinya atau yang tidak ada isolasinya. Kabel
yang diukur hanya sebuah saja, jangan mengukur dua kabel pada satu saat.
Ampere-tang bekerja berdasarkan medan magnet dari kabel yang telah dimasukkan
dalam mulutnya.
Jika
kedua kabel dimasukkan bersama ke dalam mulut ampre-tang, medan magnet dari
kedua kabel akan saling menghilangkan, sehingga tidak dapat dibaca suatu
besaran ampere.
Mengukur tegangan (Volt)
Tusukkan kedua kabel merah dan hitam ke dalam ampere-tang. Putarlah skala volt pada skala yang lebih tinggi daripada tegangan yang hendak diukur. Misalkan untuk mengukur tegangan 220 volt, skala diputar pada 300 volt.
Kedua
ujung kabel merah dan hitam lalu dilekatkan pada dua kabel yang tidak ada
isolasinya dari rangkaian listrik yang akan diukur tegangannya, atau ditusukkan
pada kedua lubang stopkontak untuk mengukur tegangan dari sumber arus. Jarum
penunjuk akan menunjukkan tegangan, dari kedua kabel yang sedang diukur
tersebut.
Mengukur hambatan (Ohm)
Sebelum mengukur hambatan jangan lupa hubungan listrik harus dilepas lebih dahulu. Tusukkan kabel yang ada batu baterainya kepada ampere-tang. Jika ujung yang lain dari kabel tersebut dengan ujung kabel merah dilekatkan, jarum penunjuk pada skala harus menunjuk 0 ohm (tidak ada hambatan). Apabila jarum tidak menunjukkan 0 ohm, penunjuk jarum harus diputar sampai jarum berada pada 0. setelah itu baru ohmmeter dapat mulai dipakai.
Ohmmeter banyak dipakai untuk mengukur hubungan kabel dalam suatu rangkaian listrik. Mengukur hambatan motor listrik, untuk mencari terminal C, S dan R dari motor listrik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tulis komentar dengan bijak tanpa unsur SARA, Politik, dan Pornografi.