Kelebihan Kekurangan Panel Surya Mono dan Poly serta Perbedaan
Solar Cell atau Solar Panel atau yang paling umum di Indonesia disebut dengan Panel Surya merupakan perangkat yang digunakan untuk merubah sinar matahari menjadi listrik. Panel surya yang paling umum digunakan di Indonesia adalah jenis panel surya silikon kristal atau crystalline. Panel surya kristal terdapat dua jenis yaitu panel surya monocrystalline dan panel surya polycrystalline. Apakah perbedaan dari kedua panel surya tersebut? Mari kita bahas bersama.
Panel Surya Monocrytalline
Panel surya monocrystalline atau yang umum disebut dengan panel surya mono, merupakan panel surya yang menggunakan bahan silikon paling murni. Dengan bahan tersebut, panel surya monocrystalline dapat merubah energi sinar matahari menjadi energi listrik dengan tingkat efisiensi yang paling tinggi. Berikut kelebihan dan kekurangan dari panel surya monocrystalline.
Kelebihan
Panel Surya Monocrystalline
a. Tingkat
efisiensi konversi sinar matahari menjadi energi listrik dari 15% hingga 20%.
b. Panel
surya monocrytalline memerlukan tempat yang lebih kecil dibandingkan dengan
jenis yang lainnya.
c. Memiliki
umur pakai yang lama dan banyak dari pabrikan pembuat panel surya monocrystalline
memberi garansi hingga 25 tahun umur pemakaian.
d. Panel
surya monocrystalline mempunyai performa yang lebih baik sehingga sangat tepat
bila digunakan pada daerah yang sering mendung/hujan.
Kekurangan
Panel Surya Monocrystalline
1. Panel
surya monocrystalline merupakan jenis panel surya yang paling mahal sehingga biaya
investasi untuk pembuatan listrik tenaga surya menjadi lebih besar.
2. Kinerja
dapat menurun pada saat terjadi cuaca panas yang ekstrim. Tetapi ini merupakan
kerugian yang umum pada semua jenis panel surya.
3. Banyak
limbah silikon yang terbuang pada saat proses pembuatan panel surya.
Jenis panel surya
monocrystalline dapat diketahui dengan mudah dengan mudah karena warnanya yang
hitam pekat.
Panel Surya
Polycrystalline
Panel surya polycrystalline
merupakan panel surya yang banyak diminati karena warnanya yang menarik. Dengan
warna biru cerah yang dimiliki panel surya polycrystalline, dapat membuat
suasana akan telihat lebih segar. Namun apakah kelebihan dan kekurangan yang
dimiliki panel surya jenis polycrystalline? Berikut penjelasannya.
Kelebihan Panel Surya Polycrystalline
a. Panel
surya polycrystalline merupakan jenis panel surya dengan harga yang lebih murah
bila dibandingkan dengan jenis monocrystalline. Hal ini dikarenakan proses
pembuatan panel surya polycrystalline lebih sederhana sehingga harga jualnya
juga lebih murah.
b. Biaya
investasi pembuatan pembangkit listrik tenaga surya lebih rendah bila
dibandingkan penggunaan panel surya monocrystalline.
c. Mempunyai
nilai estetika yang lebih baik dengan warna biru cerah.
Kekurangan Panel Surya Polycrystalline
1. Panel
surya polycrystalline memiliki nilai efisiensi
13% hingga 16% dalam merubah sinar matahari menjadi listrik. Ini lebih
rendah bila dibandingkan dengan jenis monocrystalline.
2. Panel
surya polycrystalline memerlukan ruang yang lebih besar dalam
instalasi/penempatannya bila dibandingkan dengan jenis monocrystalline.
3. Kinerja
dapat menurun pada saat terjadi cuaca panas yang ekstrim dengan penurunan lebih
banyak bila dibandingkan dengan jenis monocrystalline.
Dari paparan di atas, kita
bisa memutuskan penggunaan panel surya dengan jenis monocrystalline atau
polycrystalline yang akan digunakan untuk pembangkit listrik tenaga surya. Kita
bisa menyesuaikan dengan biaya, tempat pemasangan, dan juga tujuan dari
penggunaan panel surya. Secara umum, panel surya jenis monocrystalline dan
polycrystalline merupakan pilihan yang baik dengan perbedaan kinerja yang tidak
terlalu besar.
Dalam merancang sebuah PLTS membutuhkan Perhitungan Kebutuhan Aki Dan Panel Surya yang dibutuhkan dalam sebuah sistem Panel Surya Dalam Bidang Perikanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tulis komentar dengan bijak tanpa unsur SARA, Politik, dan Pornografi.