Jenis Tipe Mur
Mur terdiri dari beberapa jenis, setiap jenis mur
mempunyai bentuk yang disesuaikan dengan fungsinya. Beberapa mur memiliki
bentuk yang berbeda dengan tambahan tertentu agar dapat mempunyai fungsi yang
lebih pada keadaan tertentu. Bentuk ulir mur harus sama dengan ulir baut agar
bisa digunakan dengan baik. Jika ulir mur berbeda dengan baut dan dipaksa untuk
dipasangkan, maka mur dan baut tersebut akan rusak.
Biasanya mur digunakan pada baut dengan menambahakan ring sebagai alas agar putaran mur tidak merusak media. Berikut beberapa jenis mur yang biasa ditemui pada kehidupan sehari-hari.
Hexagonal Nut (Mur Segi Enam)
Mur dengan bentuk segi enam merupakan mur yang paling
banyak digunakan di untuk berbagai keperluan. Bentuk mur segi enam
diperlihatkan pada gambar di bawah.
Dalam melakukan pengencangan mur segi enam harus
menggunakan kunci yang sesuai.
Flange Nut (Mur Berkerah)
Mur berkerah ini bentuknya seperti mur segi enam yang
ditambah dengan ring pada salah satu sisinya. Mur berkerah juga disebut dengan
mur ring atau mur cincin. Bentuk mur ring ini diperlihatkan pada gambar di
bawah.
Mur berkerah ini tidak boleh terbalik sisinya pada saat
pemasangan. Jika posisi pemasangan terbalik, maka tidak bisa dikencangkan
menggunakan kunci ring.
Wing nut (Mur Bersayap)
Jenis mur bersayap ini merupakan mur yang dipasangi
sayap pada salah satu sisinya. Mur ini juga disebut dengan mur kupu-kupu.
Bentuk mur bersayap diperlihatkan pada gambar di bawah.
Fungsi sayap tersebut adalah sebagai pegangan pada
saat mengencangkan mur. Mur bersayap digunakan pada media yang tidak terlalu
membutuhkan momen kekencangan yang tinggi. Mur ini biasa digunakan pada media
plastik. Jika mur bersayap ini dikencangkan dengan momen terlalu tinggi,
seumpanya saja menggunakan tang, maka sayap tersebut bisa patah. Jadi mur
bersayap ini hanya menggunakan tangan pada saat melakukan pengencangan.
Capped Nut (Mur Bertopi)
Disebut dengan mur bertopi karena salah satu sisi mur
dilengkapi dengan topi atau tutup. Bentuk dari mur bertopi diperlihatkan pada
gambar di bawah.
Tutup atau topi ini berfungsi untuk melindungi ujung
ulir baut yang tersisa agar tidak terkena benturan. Selain itu, tutup ini
difungsikan juga sebagai pengaman agar sisa ulir tersebut tidak melukai bagian
tubuh yang tidak sengaja menyenggolnya. Ini biasa digunakan pada peralatan
anak-anak.
Dalam mengencangkan mur bertopi ini, mur hanya bisa
dikencangkan hingga sisa ujung baut menyentuh topinya. Jika dikencangkan dengan
sisa ujung baut melebihi batas topi dapat menyebabkan topinya rusak dan juga
ulir baut juga akan rusak.
Cage Nut (Mur Sangkar)
Mur sangkar ini berbentuk kotak. Bentuk dari mur
sangkar diperlihatkan pada gambar di bawah.
Mur sangkar tidak dapat dikencangkan pada bagian
murnya, karena mur ini ditempatkan pada sebuah sangkar atau rumah. Sehingga
untuk mengencangkannya dengan cara memutar baut, sedangkan mur tertahan oleh
sangkar.
Castle
Nut (Mur Benteng)
Castel nut disebut juga dengan mur benteng atau mur
mahkota. Sesuai namanya, pada salah satu sisi mur terdapat permukaan yang tidak
rata menyerupai benteng atau mahkota. Bentuk mur benteng ini diperlihatkan pada
gambar di bawah.
Mur benteng dilengkapi dengan pengunci. Mur ini
dipasangkan dengan baut yang mempunyai lobang pada ulirnya. Lubang ini akan
digunakan untuk meletakkan pengunci agar mur tidak dapat berputar lagi. Mur
benteng ini digunakan pada bagian yang berbahaya jika mur terlepas. Seumpama
saja pada as roda motor.
Coupling Nut (Mur Kopel)
Mur kopel bentuknya sama seperti mur segi enam, hanya
saja mur kopel ukurannya lebih panjang. Bentuk mur kopel diperlihatkan pada
gambar di bawah.
Mur kopel digunakan untuk menyambung dua buah baut. Mur
ini banyak digunakan untuk menyetel kedudukan benda yang terhubung oleh dua
baut. Mur ini banyak digunakan pada mobil yaitu untuk menyetel keselarasan
antara stir dan roda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tulis komentar dengan bijak tanpa unsur SARA, Politik, dan Pornografi.