PENDINGIN UDARA CHILLER (CHILLER AIR CONDITIONING)
Untuk menghasilkan udara
terkondisi untuk ruangan yang luas seperti gedung perkantoran, departement
store, ataupun mall perlu menggunakan metode yang berbeda untuk menkondisikan
udara yaitu menggunakan media air dingin. Air dingin sebagai media pendinginan
untuk mengurangi suhu ruang yang luas pada kantor ataupun pusat perbelanjaan. Mesin
refrigerasi dengan cara mendinginkan air disebut dengan chiller. Chiller merupakan
pengkondisi udara dengan sistem pendinginan tidak langsung. Pada sistem
pendinginan tidak langsung ini, mesin refrigerasi tidak lansung mendinginkan
udara di setiap ruangan. Mesin refrigerasi mendinginkan air terlebih dahulu,
kemudian air yang sudah dingin ini digunakan untuk mendinginkan udara di
ruangan. Pendingin udara chiller merupakan salah satu jenis penyegar udara tersentral.
Siklus Air Dingin
Air di masukkan ke unit
chiller sehingga suhunya berkurang hingga 8,9oC. Air yang sudah
didinginkan kemudian dialirkan ke koil-koil pada FCU (Fan Coil Unit). FCU
ditempatkan pada bagian penanganan udara yang akan dikondisikan yaitu pada
sistem AHU (Air Handling Unit). Pada saat melewati AHU, air dingin akan
menyerap panas dari udara ruangan sehingga suhu air akan meningkat sekitar 12,8oC
– 14,4oC tergantung dari kualitas instalasinya. Air dingin akan
menyerap sekitar 5,5oC dari udara yang melewati AHU.
Air dingin yang sudah
mengalami peningkatan suhu akan dipompa kembali ke bagian chiller agar panasnya
dapat diserap kembali. Setelah air menjadi dingin kembali, kemudian dialirkan
lagi ke bagian FCU atau AHU yang dipergunakan untuk menyerap panas udara di
ruangan. Proses sirkulasi air dingin ini akan terus berulang untuk menyerap
panas hingga udara di ruangan dapat terkondisi.
Siklus Refrigerasi
Ketika kompresor bekerja. Impeller
akan menarik banyak uap refrigeran dari unit pendingin (tergantung dari
kapasitas kompresor) yang menyebabkan tekanan pada unit pendingin berkurang. Hal
ini menyebabkan refrigeran akan mendidih dan menguap dengan cepat pada suhu
yang sangat rendah (biasanya -1,1oC hingga 1,7oC). Refrigeran
cair membutuhkan panas untuk menguap yang diambil dari air di dalam unit chiller.
Setelah refrigeran menguap
kemudian akan masuk ke kompresor. Refrigerant yang berwujud uap akan diberi
tekanan pada tingkat kompresi pertama. Pada tingkat kompresi kedua, uap
refrigerant akan digabungkan dengan uap refrigerant dari economizer. Refrigerant
dengan tekanan tinggi dan suhu tinggi ini kemudian akan masuk ke kondensor. Kondensor
yang dipergunakan adalah jenis kondensor berpendingin air (water cooled condenser). Suhu
refrigerant yang tinggi akan diserap oleh air pada kondensor sehingga
refrigerant akan berubah wujud dari gas menjadi cair.
Setelah refrigerant menjadi
cair, kemudian akan dialurkan ke economizer yaitu bagian yang berfungsi untuk
memisahkan refrigerant yang berbentuk cair dan refrigerant yang masih berbentuk
cair. Pada bagian ini dimungkinkan hanya refrigeran cair saja yang akan disalurkan
ke bagian cooler (evaporator) sedangkan refrigerant yang berbentuk gas akan
dihisap kembali oleh kompresor. Tekanan pada economizer berada diantara tekanan
kondensor dan tekanan cooler. Pada kondisi ini, sebagian refrigerant cair akan
berubah menjadi uap yang akan mendinginkan sisa refrigerant cair.
Refrigerant cair yang berada
pada economizer kemudian akan dialirkan ke cooler. Siklus ini akan terus
berulang selama kompresor bekerja.
Sistem Kontrol
Sistem kontrol pada chiller
menggunakan kontrol elektronik. Kapasitas chiller dapat dikontrol dengan
komponen solid state (dalam bentuk transistor, SCR, ataupun TRIAC) atau juga
dapat dikontrol menggunakan kontrol pneumatic (kontrol udara bertekanan).
Suhu air dingin akan selalu
dipantau dari waktu ke waktu menggunakan Thermistor sehingga setiap perubahan
akan dapat terdeteksi. Hasil pemantauan ini akan dikirim ke modul kontrol
kapasitas pada bagian pusat kontrol. Ketika suhu air dingin mengalami penurunan
yang drastis, modul kontrol akan mengendalikan baling-baling (dumper) agar bergerak
ke arah menutup untuk mengurangi kapasitas chiller. Sebaliknya jika terjadi
kenaikan suhu pada air dingin, baling-baling (dumper) akan bergerak ke arah
membuka untuk menambah kapasitas chiller.
Baling-baling (dumper)
dikontrol agar tidak menutup sempurna yang memungkinkan air dapat terus
mengalir untuk melindungi motor pompa kelebihan beban. Disini ditentukan berapa
kapasitas minimal aliran air agar motor pompa dapat bekerja dengan aman.
Komponen Chiller
Komponen chiller yang menangani air terdiri dari unit pendingin (chiller), unit penanganan udara (AHU/Air Handling Unit), dan menara pendingin (cooling tower).
1.
Unit
Pendingin (Chiller)
Pada
unit refrigerasi sistem chiller menggunakan sistem kompresi uap yang terdiri
dari koponen utama yaitu kompresor, kondensor, alat ekspansi, dan evaporator.
Pada sistem chiller menggunakan sistem pendinginan tidak langsung (indirect
cooling) yaitu evaporator tidak mendinginkan udara secara langsung, tetapi
evaporator digunakan untuk mendinginkan air. Air yang sudah didinginkan ini
digunakan untuk mendinginkan udara melalui unit penanganan udara (AHU/Air
Handling Unit).
2.
Unit
Penanganan Udara (AHU / Air Handling Unit)
Setelah
air didinginkan kemudian akan masuk ke AHU yang terdiri dari koil pendinginan,
centrifugal fan, dan filter udara. Koil pendinginan merupakan komponen yang berisi
air dingin dan berfungsi untuk menyerap panas dari udara. Centrifugal fan
merupakan kipas blower yang berfungsi untuk mensirkulasikan udara agar melalui
koil pendingin. Sedangkan filter udara berfungsi sebagai penyaring udara yang
masuk ke AHU. Udara yang masuk ke AHU akan langsung di saring agar
kotoran/partikel di udara tidak menempel di blower dan koil pendingin. Selain itu,
udara yang dihasilkan dari AHU akan lebih bersih dan sehat. Untuk keperluan
industri yang memerlukan udara bersih harus menggunakan HEPA Filter.
3.
Menara
Pendingin (Cooling Tower)
Sistem
refrigerasi pada chiller menggunakan kondensor berpendingin air, oleh karena
itu diperlukan bagian yang menangani air yang digunakan untuk mendinginkan
kondensor. Cooling tower berfungsi sebagai pendingin air panas setelah melewati
kondensor. Air yang keluar dari kondensor akan dipompa menuju cooling tower. Setelah
masuk cooling tower, air akan disemprotkan oleh nozzle pada bagian atas cooling
tower. Air ini akan didinginkan menggunakan udara yang disirkulasikan dengan
arah yang berlawanan dengan arah air yang keluar dari nozzle. Air yang sudah
turun temperaturnya akan ditampung dan disirkulasikan lagi ke kondensor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tulis komentar dengan bijak tanpa unsur SARA, Politik, dan Pornografi.