PIPA TEMBAGA SISTEM PENDINGIN (REFRIGERASI) DAN TATA UDARA
Pipa tembaga merupakan jenis pipa yang
paling banyak digunakan untuk keperluan mesin pendingin yang menggunakan bahan
refrigeran jenis apapun. Pipa tembaga yang dipergunakan pada mesin pendingin dan
tata udara merupakan pipa tembaga yang dibuat dengan tujuan khusus yang disebut
dengan ACR TUBING (Air Conditioning and Refrigeration Tubing) yang telah
dirancang dan memenuhi persyaratan khusus untuk mesin pendingin
dan tata udara.
Bagian dalam pipa tembaga untuk
keperluan mesin pendingin harus dijaga agar tetap kering dan sebaiknya
dibersihkan dengan menggunakan nitrogen. Ujung-ujung pipa tidak boleh dibiarkan
terbuka dan harus tertutup rapat agar tidak terkontaminasi udara luar (uap air)
atau kotoran lainnya dengan cara dibuntu ataupun ditutup menggunakan penutup
khusus.
Pipa tembaga yang digunakan pada mesin
pendinign pada umumnya dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu :
1. Pipa tembaga lunak (Soft)
2. Pipa tembaga keras (Hard)
Beda kedua jenis pipa tersebut
terletak pada ketebalan dindingnya. Untuk memudahkan identifikasinya, Pabrikan
memberikan kode dengan type K, L, dan M seperti tertera pada tabel di bawah.
Pipa Tembaga
Lunak
Pipa tembaga lunak pada umumnya
digunakan pada mesin-mesin pendingin jenis domestic dan komersial. Pipa tembaga
lunak ini memiliki sifat kekerasan tertentu yang disebut “Annealed Copper
Tubing”, yaitu, pipa dipanaskan kemudian dibiarkan mendingin dengan sendirinya.
Hal ini membuat pipa tembaga menjadi tidak keras (lunak dan mudah dibentuk).
Pipa tembaga lunak mempunyai sifat khusus yaitu jika pipa dibengkokan berulang
kali maka pipa tersebut akan menjadi keras dan kaku, sehingga mudah rusak,
retak atau patah.
Sifat ini dapat diperbaiki dengan cara
memanaskan pipa tersebut sampai warnanya berubah menjadi merah atau ungu dan
didinginkan secara perlahan-lahan di suhu ruangan, selanjutnya pipa dapat
dengan mudah dibentuk seperti semula. Pekerjaan ini dinamakan Proses
“ANNEALING”.
Penyambungan pipa tembaga lunak ini
dapat dilakukan dengan pengelasan (brasing) dan tanpa pengelasan yaitu
menggunakan flare fitting yang disebut sebagi flare nut dengan menggunakan Flaring Tools. Flare fitting merupakan
baut khusus untuk keperluan penyambungan secara cepat (flaring).
Pipa tembaga lunak ini biasanya
diperjualbelikan dalam bentuk rol dengan panjang yang bervariasi mulai dari 15 meter,
30 meter, dan 50 meter dengan diameter luar (OD) dalam satuan inchi. Ukuran
yang tersedia di pasaran adalah 3/16, ¼, 5/16, 3/8, 7/16, ½, 9/16, 5/8 dan ¾
inchi. Ketebalan pipa tergantung pada diameter luar pipa. Misalnya, pipa ¼
memiliki ketebalan 0,03 inchi. Pipa ¾ inchi mempunyai ketebalan 0,35 inchi.
Pipa Tembaga Keras
Pipa tembaga keras umumnya digunakan
pada mesin pendingin besar atau untuk keperluan komersial, dimana sifat pipa
tembaga ini kaku dan keras, jadi pada saat pemasangan pipa tersebut harus
dipasang klem atau penyangga sebagai tumpuan dan pengikatnya, apalagi jika
ukuran diameter pipa yang digunakan ukurannya besar.
Pipa tembaga keras tidak dapat
dibengkokkan, jadi harus menggunakan elbow jika ingin dibengkokkan.
Penyambungan pipa dapat dilakukan dengan sistem pengelasan dengan las perak
(silver brazing) atau menggunakan flare fitting. Penyolderan hanya dilakukan
untuk saluran tekanan rendah. Pipa tembaga keras ini diperjualbelikan dalam
bentuk batangan, dimana setiap batangnya mempunyai panjang kurang lebih 7
meter.
Brazing pipa tembaga harus menggunakan nitrogen untuk mencegah terjadinya oksidasi tembaga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tulis komentar dengan bijak tanpa unsur SARA, Politik, dan Pornografi.