KOMPRESOR SISTEM REFRIGERASI DAN TATA UDARA
Kompresor
adalah bagian yang sangat penting dari lemari sistem refrigerasi. Pada tubuh
manusia kompresor dapat diibaratkan sebagai jantung yang memompa darah ke
seluruh tubuh kita. Sedangkan kompresor memompa bahan pendingin ke semua bagian
dari sistem refrigerasi. Karena adanya perbedaan tekanan antara sisi tekanan
tinggi dan sisi tekanan rendah, maka bahan pendingin dapat mengalir melalui
alat pengatur bahan pendingin (pipa kapiler) ke evaporator.
Kompresor
pada sistem refrigerasi gunanya untuk:
1. Menurunkan tekanan pada evaporator, sehingga bahan pendingin cair
di evaporator dapat mendidih dan menguap pada suhu yang lebih rendah dan dapat menyerap
panas lebih banyak.
2. Menghisap bahan pendingin dari evaporator dengan suhu rendah dan
tekanan rendah lalu memampatkan gas tersebut sehingga menjadi gas suhu tinggi
dan tekanan tinggi. Kemudian bahan pendingin dialirkan ke kondensor, sehingga
gas tersebut dapat memberikan panasnya kepada zat yang mendinginkan kondensor
lalu mengembun.
Untuk
menentukan berapa rendah suhu yang harus dicapai oleh evaporator, antara lain
ditentukan oleh seberapa rendah suhu penguapan bahan pendingin di evaporator.
Hal ini tergantung dari jenis bahan pendingin dan macam kompresor yang dipakai.
Kompresor yang banyak dipakai untuk lemari es ada dua macam:
Kompresor
torak
Kompresor
torak sampai saat ini yang terbanyak digunakan untuk keperluan refrigerasi.
Terutama dipakai dengan bahan pendingin yang memerlukan pergerakan torak (piston
displacement) yang kecil dan dapat mengembun pada tekanan yang tinggi. Juga
dapat dipakai pada sistem refrigerasi yang memerlukan tekanan evaporator di atas
satu atmosfir. Kompresor torak terdapat lubang yang sempit pada dudukan
katupnya, maka tidak dapat dipakai secara ekonomis untuk bahan pendingin dengan
tekanan rendah yang memerlukan jumlah volume yang besar.
Bekerjanya
kompresor torak seperti pada motor bakar dua langkah (2-stroke). Pada waktu
langkah hisap, torak bergerak ke bawah, akibatnya terjadi penurunan tekanan
atau vakum di dalam silinder antara torak dan tutup silinder, sehingga katup
hisap (suction valve) terbuka. Bahan pendingin gas akan terhisap masuk melalui
katup hisap ke dalam silinder.
Pada langkah
tekan (kompresi atau mampatan) torak bergerak ke atas dan mendorongnya bahan
pendingin ke luar melalui katup tekan (discharge valve) ke kondensor. Kemudian
torak bergerak ke bawah dan kembali ke atas lagi, demikianlah kerja torak bolak-balik
ke atas dan ke bawah.
Kompresor rotari (rotary compressor)
Keuntungan penggunaan
kompresor rotari:
1. Pemakaian energi listrik lebih hemat.
2. Bentuknya kompak, kecil, dan sederhana
3. Tekanannya rata, suara tenang.
4. Getarannya kecil.
Kerugian penggunaan
kompresor rotari:
1. Jika terjadi kerusakan sukar diperbaiki.
2. Pembuatannya lebih sukar.
3. Harganya lebih mahal.
Kompresor
rotari ada dua macam yaitu:
1. Daun pisau tetap (Stationary blade
atau Roller type)
2. Daun pisau berputar (Rotary blade atau Vane type)
Kompresor
rotari dengan daun pisau tetap (Stationary Blade) terdiri dari: roller sebuah besi
baja berbentuk silinder yang berputar pada ujung poros rotor yang tidak sepusat
(eksentrik). Kedua roller dan ujung poros berputar dalam rumah yang bentuknya silinder.
Oleh karena ujung poros tidak sepusat, maka roller juga berputar tidak sepusat
dan menyinggung bagian dalam dinding silinder pada satu garis. Jika poros
berputar, roller juga ikut berputar pada bagian dalam dari silinder tersebut.
Sebuah pisau
(blade) yang ditekan oleh pegas dari belakang melalui alur pada silinder selalu
menekan roller pada satu garis. Daun pisau bergerak meju mundur pada alur dari
silinder mengikuti roller selama roller berputar pada bagian dalam silinder.
Kedua ujung silinder, atas dan bawah mempunyai dinding penutup dan satu dari
padanya berfungsi sebagai penunjang poros. Pisau dan roller mempunyai tinggi
yang sama dengan tinggi silinder dan hanya mempunyai sedikit kelonggaran dengan
kedua dinding penutup rumah silinder. Saluran hisap dan tekan berpangkal dari
silinder tersebut, pada bagian kanan dan kiri di dekat alur dari daun pisau.
Saluran hisap
tidak mempunyai katup hisap (suction valve), tetapi mempunyai saringan untuk
menyaring kotoran agar tidak masuk ke dalam silinder. Saluran tekan mempunyai
katup tekan (discharge valve) untuk menghindarkan adanya gas tekanan tinggi
pada waktu kompresor sedang berhenti agar tidak kembali ke silinder. Di dalam
silinder pada umumnya ada dua buah ruangan, yaitu: ruangan tekanan rendah dan
ruang tekanan tinggi. Pada waktu roller menutup lubang sluran hisap dan tekan
pada saat yang bersamaan, maka di dalam silinder hanya ada satu ruang tekanan
rendah saja.
Semua bagian
kompresor: roller, silinder, daun pisau, poros dan kedua dinding penutup atas
dan bawah silinder dibuat daripada baja khusus yang dipoler dengan ukuran yang
sangat teliri (presisi). Seluruh rumah kompresor ditempatkan dalam sebuah
tabung dan direndam dalam minyak pelumas kompresor. Di dalam tabung, saluran
pipa tekan ujungnya keluar di atas permukaan minyak pelumas. Minyak pelumas
yang bercampur dengan bahan pendingin gas, karena berat jenisnya lebih besar
akan jatuh ke bawah bercampur dengan minyak pelumas di dalam tabung. Bahan
pendingin gas akan terus mengalir melalui pipa tekan keluar dari tabung
kompresor lalu masuk kekondensor.
Kompresor
rotari dengan daun pisau berputar (rotary blade) terdiri dari satu silinder
yang di dalamnya terdapat roller yang dilengkapi dengan 2 atau 4 buah daun
pisau. Ujung poros yang tidak sepusat dapat memutar roller dengan satu sisi
roller selalu menyinggung dinding silinder bagian dalam. Jarak dari roller dan
silinder hanya dipisahkan oleh lapisan minyak yang tipis. Kedua dinding penutup
silinder menutup bagian bawah dan atas silinder sambil memegang poros yang
berputar. Pisau-pisau bergerak maju dan mundur pada alurnya.
Waktu poros
berputar ujung pisau selalu menempel pada dinding silinder bagian dalam. Ujung
pisau ini dapat menempel pada dinding silinder, karena dorongan gaya
sentrifugal dari poros yang sedang berputar. Ada juga yang diberi pogas
dibelakang pisau agar dapat menekan lebih kuat dan rapat.
Gas masuk
melalui saluran hisap dan dimampatkan oleh pisau-pisau yang berputar dan
mendorongnya ke saluran tekan. Kompresor ini mempunyai sebuah katup tekan,
untuk menghindarkan gas tekanan tinggi mengalir kembali ke kompresor pada waktu
kompresor sedang berhenti. Silinder, roller dan pisau ssemuanya direndam dalam
minyak pelumas kompresor hanya saluran hisap dan tekan yang keluar dari minyak
pelumas tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tulis komentar dengan bijak tanpa unsur SARA, Politik, dan Pornografi.