ACTUATOR
Macam, Jenis, dan Definisi Aktuator;
Penggerak (Actuator), dalam pengertian bidang listrik adalah setiap alat yang
mengubah sinyal listrik menjadi gerakan mekanik. Jenis yang paling umum
digunakan dari penggerak adalah relay, solenoid, dan motor. Mari kita bahas
satu persatu.
Relai (Relay)
Relai adalah alat
yang dioperasikan dengan energy listrik yang secara mekanis mengontrol
penghubungan rangkaian listrik. Relai adalah bagian yang penting dari banyak
sistem control, bermanfaat untuk control jarak jauh dan untuk pengontrolan alat
tegangan dan arus tinggi dengan sinyal control tegangan dan arus rendah.
Ketika arus
mengalir melalui koil elektromagnetik pada relai control elektromekanis, medan
magnet yang menarik lengan besi dari jangkar pada inti terbentuk. Sehingga kontak
pada jangkar dan kerangka relai terhubung. Relai dapat mempunyai salah satu kontak
NO dan NC saja atau kombinasi dari keduanya.
Solenoid
Solenoid adalah
alat yang digunakan untuk mengubah arus listrik atau sinyal listrik menjadi
gerakan mekanis linear. Solenoid disusun dai kumparan dengan inti besi yang
dapat bergerak. Pada saat kumparan diberi tenaga listrik, inti atau disebut
juga jangkar, akan ditarik ke dalam kumparan.besarnya gaya tarikan atau
dorongan yang dihasilkan solenoid ditentukan dengan besar arus listrik yang
mengalir dan jumlah lilitan kawat tembaga di dalam kumparan.
Panjang pukulan
solenoid adalah hal yang sangat penting. Semakin pendek pukulan semakin tinggi
kecepatan kerja (semakin cepat), dan memerlukan gaya yang lebih kecil. Gaya yang
lebih besar didapatkan pada pukulan yang lebih pendek, yang memungkinkan
digunakan ukuran solenoid yang lebih kecil. Pukulan maksimum tidak boleh
melebihi separuh dari panjang plunger.
Pada solenoid ac
terjadi arus kejutan yang relative tinggi, yang akan menurun pada saat plunger
bergerak menuju posisi dudukannya. Arus kejutan yang tinggi ini umumnya
mempunyai gaya yang lebih besar pada pukulan yang lebih panjang. Lingkup kerja
solenoid pada dasarnya adalah gaya, pukulan, siklus tugas, suhu, dan daya. Pertimbangan
penggunaan solenoid yang lain adalah ukuran, pemasangan, tempat pemasangan,
hubungan listrik, umur pakai, dan lingkungan kerja.
Kran solenoid
merupakan kombinasi dari dua dasar unit fungsional:
1. Solenoid (elektromagnetik) dengan inti atau
plunger.
2. Badan kran yang berisi lubang mulut pada
tempat piringan atau stop-kontak ditempatkan untuk menghalangi atau mengizinkan
aliran.
Aliran pada
lubang akan terbuka dan tertutup tergantung pada gerakan inti. Pada saat
solenoid diberi tegangan, koil akan menjadi magnet dan akan menarik inti,
sehingga lubang kran akan terbuka. Pada saat tegangan ke solenoid diputus, gaya
magnet dari koil akan hilang, inti akan bergerak kembali ke kedudukan awal
karena adanya pegas yang mendorong inti. Kran solenoid ini dapat digunakan untuk
mengontrol aliran cairan minyak (hidrolis), udara (pneumatic), ataupun aliran
air.
Motor Stepper
Prinsip kerja
motor stepper sama dengan motor DC magnet permanen, yaitu pembangkitan medan
magnet untuk memperoleh gaya tarik atau gaya lawan dengan menggunakan catu
tegangan DC pada lilitan/kumparannya. Motor DC magnet permanen menggunakan gaya
lawan untuk menolak atau mendorong fisik kutub magnet yang dihasilkan,
sedangkan motor DC stepper menggunakan gaya tarik untuk menarik fisik kutub
magnet yang berlawanan sedekat mungkin ke posisi kutub magnet yang dihasilkan
oleh kumparan kawat email.
Gerakan motor
stepper DC dapat dikendalikan, karena begitu kubub yang berlawanan tadi sudah
tarik menarik dalam posisi yang paling dekat, gerakan akan terhenti dan di rem.
Motor DC Brushless
Motor DC
brushless menggunakan pembangkitan medan magnet stator untuk mengontrol
gerakannya, sedangkan medan magnet tetap berada di rotor. Prinsip kerja motor
DC brushless mirip seperti kerja motor AC asinkron oleh fasa tegangan yang
berbeda.
Motor DC
brushless dapat digunakan untuk menggerakkan baling-baling pesawat terbang
(dron) dengan menggunakan remote control. Pada motor DC brushless, bagian electromagnet
tidak bergerak, melainkan magnet permanen yang bergerak dan armature tetap
diam. Kondisi ini menimbulkan permasalahan bagaimana mentransfer arus ke armature
yang bergerak.untuk itu, motor DC brushless dilengkapi oleh sebuah control elektronik
cerdas.
Motor DC Servo
Motor ini pada
dasarnya adalah motor DC magnet permanen dengan kulifikasi khusus yang sesuai
dengan aplikasi servoing di dalam teknik control. Secara umum dapat diartikan
bahwa motor DC servo harus memiliki kemampuan yang baik dalam mengatasi
perubahan yang sangat cepat dalam hal posisi, kecepatan, dan akselerasi.
Beberapa tipe
motor DC servo ini dijual bersama dengan paket rangkaian drivernya telah
memiliki rangkaian control kecepatan yang menyatu di dalamnya. Putaran motor
tidak berdasarkan tegangan supply ke motor, namun berdasarkan tegangan input
khusus yang berfungsi sebagai referensi kecepatan output.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tulis komentar dengan bijak tanpa unsur SARA, Politik, dan Pornografi.